Tidak hanya semakin menumpuk, sampah-sampah ini juga mencemari lingkungan. Terlebih jika sampah-sampah ini tidak dipilah terlebih dahulu dan hanya dibuang di satu tempat yang sama. Berikut dampak membuang sampah anorganik bercampur dengan sampah organik: Tiga unsur kehidupan itu adalah air, udara dan tanah. Di dunia, per tahun 2019, 931 juta ton sampah sisa makanan dihasilkan. 61% sampah tersebut berasal dari sektor rumah tangga, 26% dari industri makanan dan 13% dari retail (Data UNEP Food Waste Index Report 2021). Di Indonesia juga didominasi oleh sampah sisa makanan yang produksinya mencapai 23-48 juta ton tiap tahunnya. Limbah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak mudah mengalami pembusukan. Umumnya, limbah ini tidak berasal dari hewan dan tumbuhan. Namun, berasal dari benda-benda berbahan kaca atau plastik seperti kaleng, botol kaca, botol plastik, ataupun pembungkus makanan. ADVERTISEMENT Limbah ini perlu diwaspadai karena dapat membahayakan lingkungan dan juga kesehatan manusia. Limbah B3 merupakan singkatan dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. BACA JUGA: Viral Limbah Busa Tutupi Kali di Depok hingga Ketinggian 5 Meter, Jadi Sorotan. Limbah jenis ini memiliki sifat dan konsentrasi yang mengandung zat beracun dan berbahaya. Sebagian besar menggunakan limbah plastik campuran untuk dimanfaatkan dalam fungsi yang berbeda dari aslinya. Misalnya, ada beberapa yang mengembangkan bahan bangunan dari sampah plastik. Plastik Perubahan dalam pola pikir agar tercipta gaya hidup berkelanjutan sangat diperlukan, dari menganggap sampah sebagai beban menjadi memperlakukannya sebagai sumber daya yang berharga. Jika kita dapat mengadopsi pendekatan ramah lingkungan dalam segala hal yang kita lakukan, kita akan mengambil langkah besar menuju masa depan yang berkelanjutan. Contoh limbah anorganik yaitu plastik, logam berat, kaca, besi tua, dan lain-lain. 3. Jenis limbah berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sifatnya dalam merusak atau mempengaruhi kenyamanan hidup manusia, jenis-jenis limbah dapat digolongkan menjadi limbah biasa dan limbah bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3). a. Limbah anorganik padat adalah limbah yang bentuknya keras, padat, dan bisa disentuh atau dipegang. Limbah anorganik padat ada pula yang tak bisa disentuh sebab terdapat kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya. Adapun contoh dari limbah anorganik padat, yaitu alumunium, besi, basa, botol belong, plastik, dan beberapa barang sejenisnya. 2. Adapun limbah kardus atau kardus bekas itu sendiri merupakan tipe limbah yang masuk dalam kategori jenis limbah anorganik. Kardus Bekas Diolah Menjadi Apa? Sebagian pertanyaan terkait kardus adalah menjadi apakah kardus bekas diolah?. Jawabannya tentu tergantung peruntukannya. Untuk kesimpulannya, kardus bukanlah termasuk limbah anorganik karena bahan dasarnya berasal dari bahan organik yaitu serat kayu. Namun, karena sering dicampur dengan bahan-bahan lain seperti plastik atau laminasi, membuatnya sulit untuk didaur ulang dan dijadikan bahan baku baru. PspaA7.