Ajaran Bung Karno I: Biografi dan Sejarah. "Kalau Sudah Nasib Saya Untuk Menahankan Siksaan, Biarkanlah Saya. Bukankah Lebih Baik Soekarno Menderita Untuk Sementara Daripada Indonesia Menderita Untuk Selama Lamanya?" Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
4. Puisi perjuangan pahlawan karya Chairil Anwar berjudul Persetujuan Dengan Bung Karno Berikut ini isi puisi pahlawan karya Chairil Anwar yang berjudul "Persetujuan Dengan Bung Karno". Ayo Bung Karno kasih tangan, Mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicaramu, dipanggang di atas apimu, digarami oleh lautmu Dari mulai tanggal 17
Puisi ini menginspirasi orang-orang untuk terus berjuang untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan dan tidak menyerah sampai tujuan tersebut tercapai. Puisi Tentang Bung Karno Bung Karno adalah seorang tokoh yang begitu luar biasa dalam sejarah Indonesia. Dia adalah salah satu dari orang-orang yang berkontribusi besar terhadap negara ini.
Konon Bung Karno sering datang ke tempat ini untuk merenung sambil duduk di bawah pohon sukun. Salah-satu hal yang direnunginya adalah Pancasila. Dalam sebuah prasasti yang kami temui terdapat tulisan "Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila."
Menurut Bung Karno, dari Sarinah-lah dia mengenal dan belajar tentang arti cinta kasih. Terutama yang terkait dengan kecintaan kepada rakyat jelata. Sukarno ingat saat memasak di gubuk kecil dekat rumah orangtuanya, Sarinah kerap berbicara kepada Sukarno kecil yang duduk di sebelahnya mengenai cinta kasih.
Presiden Soekarno sedang berpidato dalam rapat raksasa mengganyang Malaysia di Gelora Bung Karno tanggal 28 Juli 1963. (IPPHOS) JAKARTA, KOMPAS.com - "Bung Karno Bapak Bangsa" merupakan lagu rilisan 2015 yang dilantunkan oleh grup musik bernama Rodinda. Lagu ini dirilis bertepatan dengan 45 tahun meninggalnya Soekarno yang wafat pada 21 Juni 1970.
Pasalnya Butet yang terkenal kritis terhadap pemerintahan khususnya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, tiba-tiba dianggap vulgar dan tendensius. Secara terang-terangan puisi Butet berisi nyinyiran terhadap bacapres yang diprediksi akan berlaga pada Pilpres 2024 mendatang. "Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan.
Berikut tiga puisi karya Bung Karno dihimpun dari berbagai sumber: Aku Melihat Indonesia Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep Aku mendengar Lautan Hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu Aku mendengar lagu, sajak Indonesia Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau
TEMPO.CO, Jakarta - Orasi Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno alias Bung Karno menyinggung soal persatuan dan kesatuan golongan serta partai politik di alam demokrasi saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Aktor dan sutradara teater Wawan Sofwan menampilkan monolog pidato Bung Karno di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Senin
Puisi merindukan Bung Karno Dengan gagah engkau berdiri Dengan nasionalisme yang begitu tinggi Engkau bacakan proklamasi Sebagai tonggak kemerdekaan negeri Demikianlah puisi untuk bapak Proklamator, baca juga puisi Soekarno tentang kemerdekaan Indonesia dihalaman lain berkaspuisi.com. Rekomendasi Puisi Untuk Anda:
7H4h.